20 September 2009
15 September 2009
DPD LDII Provinsi Banten Kembali Akan Menggelar Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 di Terminal Terpadu Merak
Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini kembali LDII menggelar Posko Mudik LDII - Lebaran 2009. Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 kali ini terdiri dari 62 titik lokasi yang tersebar dari Lampung hingga Bali.
Untuk di wilayah provinsi Banten ditetap lokasi tahun lalu sebagai Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 yaitu di depan Terminal Terpadu Merak, lokasi ini dipilih karena cukup strategis dan aman. Posko ini didukung oleh DPD LDII Kab/Kota se provinsi Banten, adapun pelaksanaan dibentuk suatu kepanitia, yang untuk tahun ini sebagai ketua adalah H. Pardiono. Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 untuk lokasi ini akan beroperasi 24 Jam dari sejak H-3 sampai dengan H+2 ( tanggal 18 s/d 23 September 2009 ).
Posko ini dilengkapi beberapa fasilitas untuk melayani para pemudik diantaranya tempat beristirahat, mushola, alat komunikasi radio/HT, obat-obatan, info peta mudik lebaran 2009, hingga ta'jil sederhana saat waktu berbuka puasa bagi para pemudik. "Semua fasilitas ini tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum, dan kami berharap posko ini dapat membantu para pemudik untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya" ujar H. Pardiono selaku ketua panitia saat ditanya disela-sela persiapan Posko Mudik LDII - Lebaran 2009.
Adapun menurut ketua DPD LDII Provinsi Banten H. Budi Hartono, Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 adalah merupakan bentuk partisipasi dan sumbangsih LDII terhadap masyarakat terutama dalam membantu dan mempermudah pemudik dalam perjalanan. Infomasi mengenai Posko Mudik LDII - Lebaran 2009 dapat dilihat di http://www.poskomudik.blogspot.com/ atau http://www.ldiibanten.blogspot.com/ . (arbud)
07 September 2009
Tausyiah Menyongsong Ramadhan 1430 H dari Ketua MUI Kecamatan Grogol, Kota Cilegon
Dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadhan 1430 H, Bapak. Drs. KH. Mohammad Idris Ketua MUI Kecamatan Grogol, Kota Cilegon melakukan tausyiah dihadapan warga LDII Kec Grogol dan Kec. Pulomerak Kota Cilegon pada tanggal 19 Agustus 2009 lalu di Mesjid Al Manshurin, Gerem, Kecamatan Grogol, Cilegon, Banten.
Dalam tausyiah nya beliau mengajak kepada semua jajaran pengurus LDII Kec. Grogol dan Kec. Pulomerak Kota Cilegon untuk bersama-sama membina umat untuk meningkatkan amal ibadah terutama dalam bulan Suci Ramadhan yang penuh rahmat, barokah, dan maghfiroh. (arbud)
03 September 2009
Ponpes LDII Perketat Pendaftaran Santri Dari Malaysia
Pondok Pesantren (Ponpes) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kediri, Jawa Timur, memperketat sistem pendaftaran santri asal Malaysia yang ikut program pesantren kilat selama bulan Ramadan.
“Setiap santri yang akan belajar di sini harus melengkapi diri dengan identitas diri dan surat-surat penting yang dikeluarkan pemerintah. Terlebih terhadap santri asal Malaysia, karena kami tidak ingin pondok ini disusupi teroris,” kata Pimpinan Ponpes LDII H Kuncoro kepada ANTARA di Kediri, Jumat.
Menurut dia, sekarang ada sembilan warga negara Malaysia yang tengah mengikuti program pesantren kilat selama bulan Ramadan di Ponpes LDII yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto No 195, Kediri.
Dari sembilan warga negara Malaysia itu, enam diantaranya berjenis kelamin perempuan dan semuanya menetap di rumah sewa yang ada di sekitar lokasi pondok pesantren yang didirikan almarhum KH Nurhasan Al Ubaidah pada 1952 itu.
Kuncoro menjamin, semua santri asal Malaysia yang tengah mengikuti program pesantren Ramadan itu tidak terkait dengan jaringan terorisme di bawah komando Nurdin M Top yang sampai sekarang masih buron.
“Kami tidak segan-segan menolak calon santri yang kelengkapan identitas dirinya kurang. Meski dia penduduk sekitar sini, tapi kalau tidak memiliki KTP dan surat keterangan dari lurah, pasti kami tolak,” ujarnya menegaskan.
Demikian halnya bagi calon santri asal daerah lain, tidak akan bisa menimba ilmu di Ponpes LDII jika tidak membawa surat jalan dari pemerintah daerah asal calon santri yang bersangkutan.
“Dulu kami tidak seketat ini. Meski ada jaminan dari kenalan atau saudara yang mondok di sinipun, kalau tidak ada identitas dan surat-surat keterangan lainnya tidak akan kami terima,” kata Wakil Pimpinan Ponpes LDII H Ibrahim menimpali.
Kebijakan tersebut diambil, lantaran beberapa waktu lalu pondok pesantren yang dihuni sekitar 2.000 santri dari seluruh pelosok Tanah Air dan sebagian dari negara tetangga itu, menjadi incaran petugas intelijen karena diduga menjadi tempat persembunyian pelaku terorisme.
Meski pada akhirnya tidak terbukti, namun pimpinan Ponpes LDII melakukan tindakan preventif kalau-kalau memang ada diantara ribuan santrinya itu ada yang terlibat jaringan terorisme.
Sebelumnya, santri asal Malaysia yang “mondok” di Ponpes LDII jumlahnya mencapai belasan orang, namun belakangan ini tinggal sembilan orang saja.
“Selain dari Malaysia, dulu santri kami ada yang berasal dari Brunei dan Singapura. Sekarang ini hanya ada santri dari Malaysia yang ikut program kilatan,” papar Ibrahim menjelaskan.
02 September 2009
LDII Tidak Mengajarkan Terorisme
Dengan maraknya informasi tentang terorisme sekarang ini, ternyata ada juga pihak-pihak yang memanfaatkannya. Moment tentang terorisme juga dimanfaatkan oleh pihak yang tidak senang dengan LDII untuk menyudutkan LDII. Mereka memberikan informasi bahwa pengajian LDII mengajarkan terorisme.
Dalam kesempatan ini kami meluruskan informasi yang tidak benar tersebut. Fakta yang sebenarnya adalah “LDII Tidak Mengajarkan Terorisme“. Jadi tuduhan bahwa LDII mengajarkan teroris itu hanya fitnah dan merupakan tuduhan yang tidak mendasar.
LDII itba’ terhadap fatwa MUI bhw terorisme bukan jihad, sebab terorisme membuat keonaran, merugikan siapapun. Bahkan LDII anti terorisme. Terorisme bertentangan dengan ajaran islam. LDII komit terhadap mewujudkan kebersamaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. LDII bukan teroris, ajaran yg diajarkan adalah Qur’an dan Hadits. Sebagai Ormas Islam LDII menganggap Pancasila , UUD 45 dan NKRI adalah Final untuk membawa bangsa dan Indonesia mewujudkan Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur.
Tuduhan terorisme terhadap LDII sangat tidak berdasar dan ini jelas bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah umat Islam. Dan memperkeruh suasana dan semangat amaliah ibadah ummat Islam. Apalagi di bulan ramadhan seyogyanya kita ber-FASTABIQUL KHOIROT.
Untuk itu kami himbau kepada sesama umat Islam khususnya kepada warga LDII untuk tetap sabar dan waspada serta mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan selalu ber tabayyun dalam menyelesaikan persoalan bersama.
Langganan:
Postingan (Atom)