24 Juni 2009

Presiden Terima Pimpinan LDII : Ada Dinamika Dalam Demokrasi dan Pilpres

Jakarta: Hari Selasa (23/6) pagi di Kantor Kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), yang tanggal 10 s/d 12 Juni 2009 lalu menyelenggarakan Rapimnas. Kepada Presiden, pimpinan LDII melaporkan hasil-hasil Rapimnas, termasuk 11 butir pokok-pokok pikiran dan masukan kepada Presiden.

"Presiden SBY sempat membahas satu persatu 11 butir pikiran yang konstruktif dan kontributif terhadap perjalanan bangsa ini," kata Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng. "Butir-butir pikiran itu, termasuk bagaimana LDII mengawal proses demokrasi dalam pemilihan presiden yang bisa memberi rahmat bagi masyarakat Indonesia tersebut sangat diapresiasi," lanjutnya.

Ketua Umum LDII, K.H. Abdullah Syam, menyampaikan bahwa dalam AD/ART LDII tercantum Rapimnas. "Kita melihat ada satu dinamika dalam perubahan tiap lima tahun sekali dalam demokrasi, pemilihan presiden. Kita lihat ada sumber daya manusia, demokrasi, menyangkut kedaulatan Indonesia. Kami berupaya memberi kontribusi kepada penegakan demokrasi yang bermakna, " jelas Abdullah.

"Ada lima lembaga pemerintah yang bisa hadir, para pakar yang berkaitan dengan lembaga dakwah dan dibuka Presiden yang diwakili Menteri Agama. Menkes juga hadir. Disitu kita mendapat bantuan 19 pos kesehatan, masing-masing senilai Rp. 19 juta, diresmikan di Bandar Lampung. Tiga puluh lainnya diusulkan untuk 2009," ujar Abdullah. Jaksa Agung hadir dalam topik supremasi hukum, Kapolri hadir dalam peran ormas dan kamtibnas, dan Menkominfo hadir dalam pembahasan teknologi sebagai media dakwah," terang Abdullah.

Sebelas keputusan Rapimnas tersebut direspon satu-persatu oleh Presiden. "LDII sangat berterimakasih kepada Presiden SBY. Kami berharap hasil Rapimnas dapat memberikan penguatan. Ini kontribusi kita dalam Rapimnas, dan sudah direspon dengan baik, semoga bisa memberikan manfaat dan maslahat bagi bangsa," Abdullah menjelaskan.

Saat menerima tamunya Presiden SBY didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi dan Menkominfo M. Nuh. Sementara pengurus Dewan Pimpinan Pusat LDII yang diterima SBY antara lain, Ketua Umum K.H. Abdullah Syam, Dewan Penasehat K.H. Abdul Syukur, K.H. Mulyono, Shobar Wiganda, Kriswanto Santoso, dan Ratoyo Rasdan. (osa)

Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/06/23/4436.html

14 Juni 2009

Kalla Puji Dakwah LDII

Jakarta, CyberNews. Wakil Presiden M Jusuf Kalla memuji dakwah yang dilakukan LDII, yang telah melampaui seluruh penjuru tanah air. Menurut Kalla dakwah yang komprehensif dalam hal ini membina ahlak dan ilmu ummat merupakan bagian penting bagi pembangunan bangsa.

"Jadi dambaan kita semua bila makin hari ummat makin beriman, berahlak mulia serta makin berilmu. Dakwah dan pengabdian seperti ini patut diapresiasi, patut dipuji," kata Kalla saat menutup Rapimnas LDII semalam.

Kalla juga menyinggung tentang perlunya cepat bergerak untuk memandirikan bangsa, karena sebagai bangsa yang merdeka sebaiknya juga merdeka dari berbagai ketergantungan.

"Kita harus lebih cepat karena kita sudah tertinggal. Tak ada perlombaan yang terlambat.Terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Alhamdulillah baru saja kita capai swasembada pangan, mari kita terus tingkatkan kemandirian ini, dan terus tingkatkan kemandirian kita," katanya.

Ketua Umum LDII Prof Dr Ir KH Abdullah Syam MSc dalam sambutannya menegaskan bahwa LDII makin inklusif dengan aktif dalam bidang kesehatan, pemberdayaan UMKM, pendidikan dan aktifitas sosial lainnya.

"Kami ingin dakwah tak hanya lisan tapi juga dengan perbuatan, kedepan akan terus kami dorong dakwah perbuatan ini. Juga kami ingin turut serta dalam pembangunan demokrasi yang lebih bermakna," kata Abdullah.

Rekomendasi Rapimnas LDII tersebut diantaranya agar negara memaksimalkan energi panas bumi dan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga nuklir, serta menghimbau rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya dan menyerahkan warga LDII untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya.

Dalam acara tersebut Jusuf Kalla juga menyerahkan penghargaan bagi warga LDII yang berprestasi. Diantaranya atlet Suryo Agung dan pemain sepak bola Budi Sudarsono.

(Hartono Harimurti /CN13)

Sumber berita :
http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=30480

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari hadiri Rapimnas LDII 2009

Menkes Siti Fadilah Supari berkesempatan menghadiri undangan Rapimnas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2009). Pada kesempatan tersebut Menkes sempat menjawab pertanyaan tentang isyu enzim babi pada vaksin meningitis.

Haram atau tidaknya pemberian vaksin meningitis (radang otak) belum diputuskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, Menkes Siti Fadilah Supari menegaskan vaksin meningitis yang mengandung enzim babi halal digunakan. “Jadi tetap halal,” kata Siti sebelum acara Rapimnas.

Sebetulnya sejak tahun 2003, kata Siti, MUI sudah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin meningitis. “Karena sudah dipelajari. Produk yang baru ini pun sebenarnya sama saja,” ujarnya. Siti mengaku tidak tahu mengapa isu vaksin meningitis haram muncul lagi.

“Kita tidak tahu kenapa ada isu itu. Yang penting, kalau ke tanah suci harus disuntik meningitis. Kalau tidak, tidak akan diterima oleh negara itu. Mudah-mudahan 2010, kita sudah bisa produksi sendiri. Jadi tetap halal,” papar dia.
MUI hingga kini belum mengeluarkan fatwa mengenai penggunaan vaksin meningitis. MUI akan melakukan sidang untuk mebahas fatwa itu setelah bertemu dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia.

Permintaan fatwa vaksin meningitis dimintakan ke MUI oleh Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara Departemen Kesehatan (Depkes). Dalam surat Depkes itu dinyatakan, pabrik yang membuat vaksin itu membenarkan vaksin yang dibuat memang berinteraksi atau bersentuhan dengan enzim babi.

Disarikan dari
www.detiknews.com

Selain Prabowo, LDII Juga Undang SBY dan JK

VIVAnews - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bukan merupakan ajang dukung mendukung capres cawapres dalam Pemilu Presiden 8 Juli mendatang. Aktivis LDII tidak hanya ada yang menjadi pengurus Gerindra, tapi juga tersebar di beberapa partai.

"Kami netral aktif. Kami punya warga yang menjadi anggota legislatif dari bebagai partai, dari Golkar, Demokrat, Gerindra, dan lain-lain," ujar Ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo, usai Rapimnas LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 10 Juni 2009.

Rapimnas ini diikuti sekitar 1.000 orang perwakilan pengurus LDII dari 33 propinsi dan 383 kabupaten. Rapimnas juga akan memberikan jadwal bagi pasangan SBY-Boediono dan JK-Wiranto untuk menyampaikan orasi politik.

"Jadi tidak benar jika LDII sudah ada deal-deal politik dengan capres-cawapres tertentu," kata Prasetyo. Dia menyatakan, salah satu fungsi organisasi kemasyarakatan adalah untuk melakukan agregasi kehendak atau aspirasi anggotanya, baik sosial kemasyarakatan, maupun sosial politik.

Saat ini, baru calon wakil presiden Prabowo Subianto yang sudah hadir dan menyampaikan orasi politiknya. Dijadwalkan, SBY-Boediono akan hadir dalam paripurna II pukul 19.00. Sedangkan pasangan JK-Win dijadwalkan Kamis (11/6) pada paripurna IV jam 17.00.

Sebagai informasi sekitar pukul 19.00 WIB, malam nanti akan digelar Deklarasi Kampanye Damai. Deklarasi ini akan dihadiri tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang bertarung dalam Pemilu Presiden.



13 Juni 2009

LDII Bebaskan Warganya Memilih Capres

Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpin Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membebaskan warganya dalam memilih calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres), 8 Juli mendatang.
"Kita bersikap netral, tetapi aktif. Kita mempersilakan warga LDII memilih sesuai dengan hati nuraninya," kata Ketua Umum DPP LDII KH Abdullah Syam, pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) LDII di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan sikap netral itu diambil karena warga LDII yang jumlahnya diperkirakan mencapai 15 juta orang di 33 provinsi Indonesia, tersebar hampir di semua partai.
Ditanya kriteria pemimpin ke depan, Abdullah menekankan pasangan capres-cawapres yang dipilih adalah yang memiliki integritas dan keberpihakan pada rakyat.
"Namun kriteria itu tetap akan kita serahkan pada warga LDII untuk menentukan dalam rapat, sehingga keputusannya menjadi keputusan kolektif," katanya.
Abdullah mengatakan sebagai organisasi kemasyarakatan yang berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), LDII juga merasa terpanggil untuk berperan aktif dalam mewujudkan tujuan-tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
"Saya harapkan kepada warga LDII untuk aktif memberikan gagasan atau pemikiran-pemikiran dan rekomendasi bagi seluruh komponen bangsa dan pasangan capres-cawapres untuk pilpres mendatang," katanya.
Dia mengakui DPP LDII juga sudah menyiapkan konsep-konsep masukan berupa rekomendasi untuk dititipkan pada pasangan capres-cawapres.
Pada Rapimnas yang berlangsung 10-11 Juni tersebut, LDII mengundang para capres-cawapres untuk hadir menyampaikan pandangan - pandangan di hadapan warganya.
Calon wapres Prabowo Subianto yang tampil di hari pertama Rapimnas LDII, mengharapkan lembaga-lembaga agama bisa netral dalam pilpres, namun harus mengerti kondisi dan perasaan yang dihadapi rakyat Indonesia saat ini.
Prabowo juga menegaskan tidak memaksa warga LDII untuk memilihnya.
"Saya tidak katakan tolong pilih Prabowo. Saya hanya menyampaikan pandangan-pandangan. Kalau bermanfaat ambil, namun kalau tidak masuk akal jangan disimpan," kata cawapres yang berpasangan dengan Megawati itu. (*)