19 September 2008

DPD LDII Provinsi Banten Memperingati Nuzulul Qur'an 1429 H


Ketua Komisi Fatwa MUI PUSAT lakukan tausyiah di Masjid Al Musawwa, Kramatwatu Serang. Banten

Pada tanggal 18 Romadhon 1429H lalu, DPD LDII Banten memperingati Nuzulul Qur’an 1429 H, dalam acara Nuzulul Qur’an kali ini diisi dengan pengajian Qiro’atul Sab’ah dan tausyiah. Sebetulnya acara tausyiah khususnya di bulan Romadhon bagi LDII merupakan agenda rutin diseluruh tingkatan mulai PAC hingga DPD LDII Provinsi Banten. Selain dalam rangka memaksimalkan menjaring berkah dibulan suci, acara ini menjadi ajang silaturohim para warga masyarakat dan ulama sekitar. Pemberi tausyiah biasanya selain dari ulama LDII juga diisi dari MUI dan instansi pemerintahan serta sesama ormas keagamaan lain . Namun acara yang diselenggarakan secara terpusat di Masjid Al Musawwa Kramatwatu Serang, Banten kali ini sangatlah lain, Bapak KH Ma’ruf Amin, selaku Ketua komisi fatwa MUI Pusat dan Dewan Penasihat Presiden RI berkenan hadir bersilaturohim dan memberikan tausiyah nya. Lebih dari 200 tamu undangan dan 800 warga LDII dan masyarakat sekitar masjid memenuhi Masjid Al Musawwa. Undangan hadir dari berbagai instansi pemerintah, ormas keagamaan dan para tokoh masyarakat mulai tingkat RT sampai dengan Provinsi.

“ Alhamdulilah, LDII di Banten sudah biasa menghadirkan ulama dari MUI Pusat, namun hari ini kami sangat berbahagia karena hampir ulama diseluruh tingkat dapat hadir di Mesjid Al Musawwa bersilaturohim dengan seluruh warga” Budi Hartono Ketua DPD LDII Prov Banten mengungkapkan kegembiraannya.

Acara berlangsung hikmat dimulai sejak sholat Isya’ dilanjut dengan sholat Tarawih. Kemudian undangan bersama sama mengikuti pengajian Al Qur’an, Ustadz Patria Nur dan Ustadz Brien Hariman mengenalkan ilmu membaca Al Qur’an Qiro’atul Sab’ah kepada para undangan, kemudian diakhiri dengan acara puncak Tausiyah oleh Bapak KH. Ma’ruf Amin dan sebagai do’a penutup dibawakan oleh Ketua MUI Banten Bapak KH. Aminudin Ibrahim, LML.

Bpk KH Ma’ruf Amin didalam tausyiahnya berpesan agar Al Qur’an dapat dipegang oleh umat Islam sebagai pedoman hidup sehari hari secara proporsional. Hati-hati terhadap gerakan yang mendistorsikan Al Qur’an dari umat dengan tujuan memberikan pemahaman yang salah kepada Al Qur’an sehingga tanpa terasa umat Islam menjadi jauh dari yang diperintahkan Allah dan Rasulnya, dan akhirnya Al Qur’an tinggal menjadi sebatas simbol agama saja”.

Para undangan setia mengikuti jalannya acara hingga tanpa terasa malam larut mengakhiri acara puncak tausyiah. “Semoga kegiatan silaturohim ini tidak hanya dimaksimalkan di bulan Romadhon saja, tugas ulama dan pemerintah sangat banyak. Mari kita mencari persamaan, bersama sama bahu membahu membangun umat dan memerangi kebodohan serta kemiskinan. ” komentar salah satu tokoh masyarakat yang hadir mengikuti tausyiah.

Tidak ada komentar: